2 Maret 2011

PERSAUDARAAN DALAM ISLAM


PERSAUDARAAN DALAM ISLAM

I.     PENDAHULUAN
Allah berfirman :
            إنما المؤمنون إخوة فأصلحوابين أخويكم ....
 “….Orang-orang mukmin hanyalah saudara damaikanlah antara saudara-saudarammu ….”

II.   PEMBAHASAN
1.        Pengertian
Persaudaraan dalam Islam lebih dikenal dengan istilah ukhuwah. Kata Ukhuwah berakar dari kata akha. Misalnya dalam kalimat “akha Fulanun Shalihan” (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Selain kata ukhuwah, ada kata muakhah. Orang disebut akh anda, jika ia adalah orang yang mempunya hubungan persaudaraan dengan anda, baik saudara kandung, saudara seayah, saudara seibu, mapun saudara sesusuan.
Akh bisa juga berarti syarik (sekutu), muwasi (penolong), matsil (penyerupa), shahib mulazim (sahabat setia), atau akh seseorang bisa berarti pengikut pendapat seseorang. Kata akh juga dipakai secara umum untuk menyebut setiap orang yang menyertai orang lain, baik dalam cinta, pekerjaan maupun agamanya.

2.        Konsepsi persaudaraan dalam islam
Menurut al-Qur’an
Al Qur’an menyebutkan bahwa seorang nabi adalah akh bagi kaumnya dan bagi semua orang yang mereka dakwahi. Allah Swt berfirman :
4n<Î)ur yŠqßJrO öNèd%s{r& $[sÎ=»|¹ 3 tA$s% ÉQöqs)»tƒ (#rßç7ôã$# ©!$# $tB Nà6s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçŽöxî ( ôs% Nà6ø?uä!$y_ ×puZÍht/ `ÏiB öNä3În/§ ( ¾ÍnÉ»yd èps%$tR «!$# öNà6s9 Zptƒ#uä ( $ydrâxsù ö@à2ù's? þÎû ÇÚör& «!$# ( Ÿwur $ydq¡yJs? &äþqÝ¡Î0 öNä.xäzù'usù ë>#xtã ÒOŠÏ9r& ÇÐÌÈ
Dan kami mengutus kepada kaum ‘Ad saudara mereka Hud. Ia berkata, ‘Hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagi kalian selain Dia.’” (Al-A’raf:73)

Dalam beberapa ayat lain Allah Swt berfirman :
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $YèÏJy_ Ÿwur (#qè%§xÿs? 4 (#rãä.øŒ$#ur |MyJ÷èÏR «!$# öNä3øn=tæ øŒÎ) ÷LäêZä. [ä!#yôãr& y#©9r'sù tû÷üt/ öNä3Î/qè=è% Läêóst7ô¹r'sù ÿ¾ÏmÏFuK÷èÏZÎ/ $ZRºuq÷zÎ) ÷LäêZä.ur 4n?tã $xÿx© ;otøÿãm z`ÏiB Í$¨Z9$# Nä.xs)Rr'sù $pk÷]ÏiB 3 y7Ï9ºxx. ßûÎiüt6ムª!$# öNä3s9 ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷/ä3ª=yès9 tbrßtGöksE ÇÊÉÌÈ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 103)

`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$#
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)

Dua ayat diatas berurutan terdapat tuntutan-tuntutan yang harus dilaksanakan oleh orang-orang Muslim yang menjalin ukhuwah Islamiah, dengan ukhuwah ini mereka tolong-menolong untuk melaksanakan tuntutan tersebut, yaitu :
a. Berpegang teguh kepada tali Allah, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang juga berpegang teguh kepada manhajnya
b. Menjauhkan diri dari perpecahan dan permusuhan dengan cara meninggalkan factor-faktor pemicunya.
c. Hendaklah hati kalian disatukan dengan mahabbah (cinta) karena Allah, sehingga dengan nikmat ini kalian menjadi orang-orang yang bersaudara.
d. Mendakwahkan kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah  kemungkaran.

As-Sunnah
عن صفيان ابن محرر المنازي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال المسلم أخوالمسلم لايظلمه ولا يسلبه ومن كان فى حاجة أخيه كان الله فى حاجته ومن فرج عن مسلم كربة فرج الله عنه كربة من كربات يوم القيامة ومن ستر مسلما  ستره الله يوم القيامة
Dari sufyan bin Muharrir Al-Manazi bahwasanya rasulullah saw bersabda :”Muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak menindasnya, tidak membiarkanya dalam kesusahan, dan barang siapa yang memenuhi keperluan saudaranya maka Allah akan memenuhi keperluannya. Dan barang siapa yang meringankan beban seorang muslim, maka Allah akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang mslim, maka Allah akan menuupi aibnya di hari kiamat”

عن أنس رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : انصر أخاك ظالما أو مظلوما قالوا يا رسول الله هذا ننصره مظلوما فكيف ننصره مظلوما قال تأخذ فوق يديه
“Dari Anas r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : Tolonglah saudaramu yang menzholimi atau dizholimi, kemudian para sahabat bertanya wahai rasulullah bagaimaa cara kami menolong orang yang menzolimi, cegah ia berbuat kezaliman”

Banyak juga hadist-hadist semisal dengannya. Dari hadist diatas maka dapat kita ambil pelajaran bahwa yang dimaksud ukhuwah adalah :
a. Ia cinta karena Allah dan ketulusan hati seorang mukmin terhadap saudaranya sesame mukmin.
b. Ia adalah penghormatan seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, baik pada saat berhadapan maupun di tempat yang jauh.
c. Ia adalah larangan mengabaikan apaun juga yang menjadi hak saudaranya
d. Ia juga berarti larangan memandangnya dengan pandangan merendahkan
e. Ia berarti larangan mendengki, menawar dengan harga tinggi untuk menipunya, membenci, memutuskan hubungan, membeli barang yang tengah di tawar, melamar lamarannya, menzhaliminya, menghinanya, membiarkannya di kala butuh pertolongan
f. Pengharaman atas darah, harta dan kehormatannya
g. Ia berarti tolong menolong salam melaksanakan kewajiban dan ketaqwaan, serta berdakwah menuju kebaikan
h. Ia berarti bersatu dan meninggalkan factor-faktor yang memicu terjadinya perpecahan
i. Ia berarti memelihara seluruh haknya (yakni dalam darah, harta dan kehormatannya)
j. Ia berarti melaksanakan kewajiban-kewajiban yang harus diberikan kepadanya tanpa di minta
k. Ia berarti mendahulukan kepentingan saudaranya dari kepentingannya sendiri.

3. Peringkat-Peringkat Ukhuwah Dalam Islam
a. Ta’aruf
Kata ta’aruf berarti saling mengenal sesama manusia. Misalnya kalimat Ta’arafu ila fulan artinya: saya meperkenalkan diri kepada si Fulan. Tidak termasuk dalam pengertian ta’aruf jika konteksnya membanggakan diri dengan garis keturunan, pangkat maupun harta. Karena itu semua bukanlah ukuran yang tepat untuk mengenal manusia, sebab ukuran yang benar adalah ketaqwaan kepada Allah swt.

b. Ta’aluf
Ta’aluf berarti bersatunya seorang muslim dengan muslim lainnya, bersatunya seseorang dengan orang lain. Ta’aluf berasal dari kata ilf yang artinya persatuan.I’talafu an-nasu artinya orang-orang yang bersatu dan bersepakat. Kata ulfah serupa dengan kata ilf memiliki makna kecintaan kepada Allah Swt, kepada orang-orang beriman yang hati mereka dipersatukan oleh Allah Swt.

c. Tafahum
Hendaklah terjalin sifat Tafahum (saling memahami) antara seorang muslim dengan saudaranya sesam muslim, yang diawali dengan kesepahaman dalam prinsip-prinsip pokok ajaran Islam, lalu dalam masalah-masalah cabang yang perlu di pahami secara bersama. Adapun prinsip yang harus dipahami oleh setiap muslim adalah sebagai berikut :
·      Berpegang teguh hanya kepada aturan Allah.
·      Berpegang kepada tali Allah yaitu Al-Qur’an
·      Tolong-menolong dalam menaati Allah dan RAsulullah
·      Mengadakan Ikrar menolong agama Allah dan kebenaran
·      Berupaya menghilangkan sebab-sebab kedengkian

d. Ri’ayah dan Tafaqud
Pengertian ri’ayah dan tafaqud adalah hendaknya seseorang muslim n/                       sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
Rasulullah bersabda:


“tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dinya.” (H.R Bukhari dan Muslim sanadnya dari Anas ra)

e. Ta’awun
Ta’awun berarti saling membantu. Allah Swt telah memerintahkan hamba-hambanya yang beriman untuk bantu-membantu dalam melaksanakan kebaikan dan disebut dengan kata al-birr meliputi hal-hal yang wajib dan mandub (sunnah) sedangkan taqwa berarti menjaga kewajiban. Allah Swt melarang orang-orang beriman untuk bantu membantu dalam kebatilan dan berbuat dosa.
Adapula yang mengatakan bahwa pengertian al-itsmu adalah meninggalkan apa yang diperintahkan Allah sedangkan al-‘udwan berarti melanggar apa yang dilarang Allah dalam agama-Nya. Indikasi-indikasi ta’awun antara lain:
·      Ta’awun memerintahkan yang ma’ruf, mengamalkan kebaikan dan melaksanakan ketaatan sesuai dengan petunjuk Isam
·      Ta’awun meninggalkan kemungkaran, hal yang diharamkan bahkan hal yang makruh.
·      Ta’awun dalam mendekatkan dan mendorong manusia berada diatas kebenaran, menghubungkan mereka dengan petunjuk dan selalu berupaya merubah mereka sesuai dengan petunjuk Allah.

e. Tanashur
Masih sejenis dengan ta’awun tetapi ruang lingkupnya lebih luas, lebih menggambarkan cinta dan loyalitas. Tanashur dua orang yang berukhuwah dalam Islam antara lain maknanya adalah :
·      Seseorang tidak menjerumuskan saudaranya kepada sesuatu yang buruk atau dibenci, tidak membiarkannya tatkala ia meraih kemaslahatan yang tidak membahayakan orang lain.
·      Hendaklah mencegah seorang saudaranya dan menolongnya dari setan yang membisikkan kejahatan kepadanya dan dari pikiran-pikiran buruk yang terlintas pada dirinya untuk menunda pelaksanaan amal kebaikan.
·      Menolongnya menghadapi setiap orang yang menghalanginya dari jalan kebenaran, jalan hidayah dan jalan dakwah.
·      Menolongnya baik saat menzhalimi maupun saat dizhalimi. Menolong saat menzhalimi yakini dengan cara mencegahnya dari perbuatan zhalim, sedangkan menolong saat dizhalimi adalah berusaha menghindarkannya dari kezhaliman yang menimpanya.

III.        PENUTUP

Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah islamiyah.
Islam menjadikan persaudaraan dalam islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar