1 Maret 2011

Beberapa Mufassir dan karyanya


Dari sejumlah buku tafsir yang banyak jenisnya, beberapa diantaranya beredar dan populer di kalang an umat Islam dan dipergunakan sebagai rujukan umum. Setidaknya, ada 24 karya tafsir yang masuk dalam kategori kitab tafsir utama. Karya tafsir populer tersebut sebagai berikut.

1. Jami' al-Bayan fi Tafsir Alquran atau Tafsir at-Tabari disusun oleh Abu Ja'far   Muhammad bin Jarir at-Tabari.

Kitab ini terdiri atas 30 jilid. Tafsir at-Tabari sangat terkenal di kalangan mufasir yang datang sesudahnya karena kitab tersebut menjadi rujukan pertama, terutama dengan adanya penafsiran naqli (berdasarkan Alquran dan hadis Rasulullah SAW).
Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jari At-Tabari, beliau lebih dikenal dengan nama at-Tabari atau Ibnu Jarir at-Tabari, beliau seorang sejarahwan dan ahli tafsir terkemuka kelahiran kota Amul, Tabaristan (di Iran) pada tahun 225 Hijriyah atau 839 sesudah Masehi. Kota Amul tersebut merupakan tempat berkembangnya kebudayaan Islam, namun ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kota Baghdad.

Di kota Baghdad, ia pernah ditunjuk menjadi hakim, tetapi ia menolaknya. Lalu, pemerintah juga pernah memintanya menjadi hakim yang menangani perkara-perkara kezaliman para pejabat. Namun, ia pun tetap menolaknya.

Pada saat berusia kurang lebih 85 tahun, beliau wafat di kota Baghdad, tepatnya pada tahun 310 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 923 sesudah Masehi.

Sebagian besar hidupnya di isi dengan mengajar dan menulis. Salah seorang muridnya, yakni Ibnu Kumail, menjelaskan bagaimana gurunya membagi waktu setiap ahri. Pagi sampai siang hari digunakannya untuk menulis. Di dalam satu hari beliau sanggup menulis 40 halaman karya ilmiah. Adapun pada sore hari, ia memberi pelajaran al-Qur'an dan tafsir di mesjid. Lalu, selepas maghrib ia memberikan pelajaran ilmu fikih.

Perjalanan Ilmiah
Untuk melanjutkan sekolahnya ke pusat-pusat studi Islam, at-Tabari pertama kali berangkat ke kota Rayy, Iran. Setelah itu ia pindah ke kota Baghdad untuk menemui Imam Ahmad bin Hanbal. Namun sebelum ia sampai ke kota tersebut, Imam Hanbali meninggal dunia (241 H/855 M). Lalu, ia pergi ke kota Wasit dan Basrah untuk mengikuti beberapa kuliah. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan ke kota kota Kufah untuk mendalami hadis dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya.

Kemudian beliau kembali ke kota Baghdad untuk belajar ilmu-ilmu al-Qur'an dan fikih, khususnya fikih Syafi'i. Pada tahun 253 H/867 M, beliau pergi ke kota Fustat, Mesir, dan singgah di Suriah untuk belajar ilmu hadis. Setelah itu, ia kembali lagi ke kota Baghdad dan berhasil menulis berbagai karya monumental yang tetap banyak digunakan sampai saat ini.

Karyanya
Kitab tafsirnya yang paling terkenal adalah kitab Jami' al-Bayan Fi tafsir al-Qur'an atau lebih di kenal dengan nama kitab Tafsir at-Tabari. Kitab itu berorientasi pada permasalahan tafsir hukum (fiqih), karena ia juga terkenal sebagai seorang fuqaha lewat karyanya Iktilaf al-Fuqaha' (perbedaan pendapat para ulama).

Ketika dalam masa penyusunan kitab tafsir at-Tabari, beliau mengumpulkan bahan-bahan tentang tafsir bi al-ma'sur (tafsir al-Qur'an dengan al-Qur'an, hadis, dan ijtihad sahabat). Kitab ini berisi antara lain penemuan-penemuan hukum akidah dan fikih yang disimpulkan dari al-Qur'an. Sampai sekarang kitab itu menjadi bahan untuk menggali beberapa kenyataan dalam filologi.

Karya sejarah at-Tabari yang sangat populer adalah Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk atau dikenal dengan nama tarikh at-Tabari. Kitab itu dianggap sebagai kitab sejarah perkembangan Islam terlengkap. Dalam kitab itu ditemukan informasi-informasi yang tidak pernah di tulis oleh sejarahwan lainnya sebelumnya. Isi kitab tersebut terbagi atas dua bagian. Bagian pertama berisi sejraha bangsa Arab, Persia, dan Romawi sebelum kedatangan Islam. Adapun bagian kedua, berisi sejarah pasca-Islam. Kitab sejarah at-Tabari tersebut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Kitab tarikh at-Tabari dianggap sebagai karya yang agung dan menjadi salah satu kitab rujukan para ulama-ulama besar selepas beliau. Ibnu Asir mengungkapkan dalam pendahuluan kitabnya yakni kitab al-Kamil fi at-Tarikh bahwa ia menulis kitabnya setelah mendapatkan inspirasi dari karya at-Tabari.

2. Kitab tafsir Bahr al-Ulum karya Abu al-Lais Nasr bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim as-Samarqandi

ahli fikih Mazhab Hanafi yang terkenal dengan panggilan Imam al-Huda. Ada tiga naskah Bahr al-Ulum. Satu naskah terdiri atas tiga jilid dan terdapat di Dar al-Kutub al-Misriyyah (Mesir). Dua naskah lainnya masing-masing terdiri atas dua dan tiga jilid serta terdapat di perpustakaan Universitas Al-Azhar.

* Al-Kasyf wa al-Bayan 'an Tafsir Alquran disusun oleh As-Sa'labi atau Abu Ishaq Ahmad bin Ibrahim as-Sa'labi an-Naisaburi. Kitab ini terdiri atas beberapa jilid. Namun, hingga kini, hanya jilid pertama sampai dengan jilid keempat yang dapat ditemui di perpustakaan Al-Azhar.
* Ma'alim at-Tanzil ditulis oleh Abu Muhammad al-Husain bin Masud bin Muhammad al-Farra' al-Bagawi. Selain dalam bidang tafsir, ia adalah ulama terkemuka dalam bidang fikih dan hadis. Tafsir ini merupakan tafsir sederhana yang hanya terdiri atas satu buku.

* Al-Muharrir al-Wajiz fi Tafsir al-Kitab al-Aziz disusun oleh Ibnu Atiah atau Abu Muhammad Abdul Haqq bin Galib bin Atiah al-Andalusi al-Magribi al-Garnati. Karya Ibnu Atiah ini masih berbentuk manuskrip dan terdiri atas 10 jilid dan yang tersimpan di Dar al-Kutub al-Misriyyah (Mesir). Saat ini, karya tersebut hanya terdiri atas empat jilid (jilid tiga, lima, delapan, dan 10). Untuk mendukung penafsirannya, Ibnu Atiah mengemukakan contoh penggunaan kata dalam sastra Arab disertai uraian yang berhubungan dengan nahu, kiraah, dan arti kata.

* Tafsir Alquran al-Azim disusun oleh Ibnu Kasir. Kitab ini merupakan kitab tafsir riwayat yang sangat populer dan dipandang sebagai kitab tafsir terbaik kedua setelah kitab tafsir at-Tabari. Ibnu Kasir menafsirkan ayat Alquran berdasarkan hadis Nabi SAW yang dilengkapi dengan sanad dan sedikit penilaian terhadap rangkaian sanad hadis.

* Al-Jawahir al-Hisan fi Tafsir Alquran disusun oleh as-Sa'alibi atau Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad bin Makhluf as-Sa'alibi al-Jaza'iri al-Magribi al-Maliki, seorang penganut Mazhab Maliki. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab tafsir Ibnu Atiah disertai dengan beberapa tambahan yang diambil dari tafsir-tafsir ulama sebelumnya.

* Ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir al-Ma'tsur karya as-Suyuti terdiri atas enam jilid. Ia menyebutkan, kitab tafsir ini berisi penafsiran Rasulullah SAW. Di dalamnya, terdapat sepuluh ribu hadis, baik yang marfu' maupun yang mauquf (yang disandarkan kepada sahabat). Uraian dalam tafsir dikaitkannya pula dengan masalah kebahasaan, seperti i'rab, balagah, dan badi' (keindahan susunan kata Alquran).

* Mafatih al-Gaib disusun oleh Fakhruddin ar-Razi. Kitab ini terdiri atas delapan jilid. Kedelapan jilid tersebut pada hakikatnya tidak disusun seluruhnya oleh ar-Razi. Menurut Ibnu Qadi (ahli tafsir), ar-Razi tidak pernah menyusun tafsirnya itu secara lengkap dari awal hingga akhir, melainkan dilakukan oleh beberapa mufasir lain.

* Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta'wil adalah kitab tafsir yang disusun oleh Abdullah bin Umar al-Baidawi. Dalam kitab ini, al-Baidawi mengombinasikan tafsir dan takwil sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Dalil yang ditetapkannya didasarkan atas kaidah ahlusunnah waljamaah. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab tafsir az-Zamakhsyari.

* Lubab at-Ta'wil fi Ma'ani at-Tanzil disusun oleh Imam Abdullah bin Muhammad yang terkenal dengan nama al-Khazin. Kitab ini ditulis dengan redaksi yang sederhana sehingga mudah dipahami. Dalam penafsirannya, al-Khazin menggunakan beberapa riwayat dan cerita untuk memperkuat argumentasinya serta tidak lupa mencantumkan sumbernya.

* Madarik at-Tanzil wa Haqa'iq at-Ta'wil disusun oleh al-Alim az-Zahid Abdullah bin Ahmad an-Nasafi. Tafsir ini bentuknya lebih ringkas dan lebih sederhana dari kitab tafsir yang lain. Di dalamnya, dijelaskan segi-segi i'rab dan kiraah suatu ayat. Di samping itu, dijelaskan juga keindahan balagah-nya.

* Gara'i Alquran wa Raga'ib al-Furqan disusun oleh Nizamuddin al-Hasan Muhammad an-Naisaburi. Keistimewaan kitab tafsir ini terletak pada pembahasannya yang sistematis serta dilengkapi dengan susunan redaksi yang mudah dipahami. Pembahasan penafsiran dalam kitab ini difokuskan pada dua hal, yaitu kiraah dan makna yang tersirat (isyari). Dalam tafsir ini, diuraikan juga secara lebih dalam hal-hal yang berhubungan dengan persoalan kalam (teologi), kauniyah (alam semesta), dan filsafat serta tasawuf.

* Tafsir Jalalain disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuti. Kitab tafsir ini terdiri atas dua jilid.

* As-Siraj al-Munir fi al-I'anah ala Ma'rifah Ba'd Ma'ani Kalam Rabbina al-Hakim al-Khabir atau as-Siraj al-Munir karya Syamsuddin Muhammad bin Muhammad asy-Syarbini. Kitab tafsir ini banyak menerangkan masalah kiraah, i'rab, dan hadis. Asy-Syarbini juga mengemukakan munasabah antara ayat dan ayat, masalah fikih, dan riwayat isra'iliyyat. Dalam penafsirannya, ia banyak mengikuti penafsiran Fakhruddin ar-Razi.

* Irsyad al-Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab as-Salim disusun oleh Abu Su'ud bin Muhammad al-Amidi. Kitab tafsir ini menekankan masalah kebahasaan dan kemukjizatan Alquran dari segi munasabah antara ayat dan kiraah, dan hal-hal yang berkaitan dengan kaidah bahasa Arab. Riwayat isra'iliyyat dan masalah fikih kurang ditampilkan dalam kitab tafsir ini.

* Ruh al-Ma'ani fi Tafsir Alquran al-Azim wa as-Sab'i al-Masani disusun oleh Syihabuddin Mahmud al-Alusi. Masalah yang ditonjolkan dalam kitab tafsir ini berkaitan dengan masalah kauniah, nahu, fikih, kiraah, munasabah antara ayat dan ayat, dan sebab turunnya ayat.

* Al-Kasysyaf an Haqa'iq at-Tanzil wa Uyun al-Aqawil atau al-Kasysyaf disusun oleh az-Zamakhsyari terdiri atas empat jilid. Kitab tafsir ini sangat menekankan aspek balagah.

* Majma' al-Bayan bi 'Ulum Alquran disusun oleh Abu Ali a-Fadl bin Hasan bin Fadl atau yang lebih dikenal dengan at-Tabarsi. Kitab ini terdiri atas 10 jilid. Dalam setiap surat, dikemukakan bahwa tempat surat itu diturunkan dan perbedaan jumlah ayatnya dan kiraahnya. Di samping itu, dikemukakan pula masalah persoalan kebahasaan, hukum, dan takwilnya. Ditampilkan pula persoalan sebab turunnya ayat.

* Tanzih Alquran an al-Mata'in karya Abdul Jabbar bin Ahmad al-Hamdani, seorang mufasir Muktazilah. Kitab tafsir ini dimulai dengan penafsiran surat Alfatihah sampai dengan surat Annas. Penafsiran didasarkan atas kelompok ayat yang mengandung satu masalah. Penjelasannya menyangkut masalah susunan bahasa Alquran dan masalah yang tidak sesuai dengan akidah Muktazilah.

* Gurar al-Fawaid wa Durar al-Qala'id bi al-Muhadarat disusun oleh Abu Qasim Ali at-Tahir Abu Ahmad al-Husain. Kitab tafsir ini merupakan kumpulan ceramah yang disampaikan oleh al-Murtada as-Sarif dalam berbagai forum pertemuan yang mengkaji masalah tafsir, hadis, dan bahasa. Kitab ini hanya mencakup penafsiran sebagian ayat yang kebanyakan berkaitan dengan akidah. Sang penulis mengutamakan penafsiran ayat yang mendukung dan sesuai dengan akidah Muktazilah yang dianutnya.

* Al-Bahr al-Muhit disusun oleh Asiruddin Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Hayyan yang terdiri atas delapan jilid. Kitab ini dipandang sebagai referensi pertama dan terpenting yang berkaitan dengan masalah nahu. Kitab ini juga memaparkan perbedaan pendapat para ulama nahu tentang suatu masalah. Dalam kitab tafsir ini, juga dijelaskan sebab turunnya ayat, nasikh dan mansukh, masalah kiraah, dan aspek balagah-nya. Selain itu, dikemukakan masalah hukum yang terkandung dalam ayat-ayat ahkam (hukum).

* Tafsir Alquran disusun oleh Sayid Abdullah Alawi, seorang penganut Syiah Imamiah. Kitab tafsir ini menampilkan berbagai uraian yang sesuai dengan prinsip dan ajaran Syiah Imamiah. Kitab ini juga menjelaskan masalah teologi, balagah Alquran, lafal-lafalnya, dan aspek tata bahasa yang terdapat di dalamnya.

* At-Tafsir al-Munir fi al-Aqidah wa asy-Syari'ah wa al-Manhaj disusun oleh Wahbah az-Zuhaili. Kitab ini merupakan karya mufasir mutakhir yang terdiri atas 32 jilid. Uraian kitab tafsir ini lebih komprehensif, baik dari segi akidah, syariat, maupun fikih. 

artikel ini belum lengkap, sebab :
1. belum selesai udah ada krjaan laen
2. ngopy dari situs orang lain masih malu-malu
3. baru belajar ngeblog.

insya Allah artikel ini akan segera saya update, bagi yang membaca artikel ini silahkan kalau ingin menambahkan informasi, gak juga ga apa-apa. udah baca juga al-hamdu lillah
dari berbagai sumber
http://sangajisarkoro.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar