Ini adalah suatu kisah yang tejadi pada zaman Nabi Sulaiman. Sudah tidak asing bagi kita bahwa sulaiman dan bala tentaranya pernah melewati sebuah lembah, di lembah itu ada sekawanan semut yang sedang beraktifitas sesuai tugas masing-masing. Semut-semut yang bertugas membangun sarang, dengan giat membangun sarang, ada yang mengangkut material, ada yang menempelkan material satu dengan material lain sampai berbentuk sarang. Semut-semut yang bertugas mengumpulkan makanan tanpa kenal lelah mengangkut makanan di pundaknya untuk dikumpulkan dalam sarang. Begitu juga semut-semut prajurit, dengan penuh waspada dan cermat mengawasi tiap jengkal wilayah tersebut dari berbagai gangguan yang mungkin saja muncul tiba-tiba.
Sebelum sampai di lembah tersebut, seekor semut penjaga sudah melihat iring-iringan sulaiman dan bala tentaranya yang akan lewat. Ia langsung melapor pada pimpinannya bahwa sulaiman dan bala tentaranya akan melewati lembah ini. Ia gambarkan juga kepada pimpinannya bagaimana besar iring-iringan yang akan segera tiba, juga kemungkinan kehancuran yang akan terjadi pada sekawanan semut ini. Mendapati laporan salah seekor prajuritnya, pimpinan semutpun langsung mengumumkan kepada para semut untuk segera menyingkir, menyelamatkan diri dari sulaiman dan bala tentaranya. Sebab jika tidak, para semut akan habis terinjak-injak oleh sulaiman dan bala tentaranya.
Salah satu kelebihan nabi sulaiman adalah mengerti bahasa binatang, maka ketika pemimpin semut tadi memerintahkan para semut untuk menyingkir, Sulaiman dan bala tentaranya yang pada saat itu sudah berada sangat dengan mereka langsung memberikan komando kepada pasukannya untuk berhenti. Sulaiman tersenyum seraya berkata : “Tuhanku tetapkanlah aku untuk selalu bersyukur atas nikmatmu dan selalu melakukan perbuatan yang engkau ridhoi”
Nabi Sulaiman bersyukur karena dianugrahi kemampuan mengerti bahasa binatang oleh Allah. Ia juga bersyukur karena dengan kemampuan itu ia tidak sampai menginjak-injak dan membinasakan sekawanan semut. Rasa syukurnya itu diwujudkan salah satunta dengan melakukan hal-hal baik yang diridhoi oleh Allah.
Inilah suatu kisah tentang Nabi Sulaiman dengan semut yang dapat kita ambil hikmahnya. Mohon maaf apabila sebagian kisah ini sudah sedikit penulis dramatisasi yang mungkin saja salah. Tapi bagaimanapun, inti kisah ini terdapat dalm quran surat an-Nahl. Tentu saja dimasukkannya kisah ini dalam quran memiliki arti penting bagi manusia untuk dipelajari hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar