13 Desember 2011

KISAH NABI SULAIMAN DAN SEMUT


Ini adalah suatu kisah yang tejadi pada zaman Nabi Sulaiman. Sudah tidak asing bagi kita bahwa sulaiman dan bala tentaranya pernah melewati sebuah lembah, di lembah itu ada sekawanan semut yang sedang beraktifitas sesuai tugas masing-masing. Semut-semut  yang bertugas membangun sarang, dengan giat membangun sarang, ada yang mengangkut material, ada yang menempelkan material satu dengan material lain sampai berbentuk sarang. Semut-semut yang bertugas mengumpulkan makanan tanpa kenal lelah mengangkut makanan di pundaknya untuk dikumpulkan dalam sarang. Begitu juga semut-semut prajurit, dengan penuh waspada dan cermat mengawasi tiap jengkal  wilayah tersebut dari berbagai gangguan yang mungkin saja muncul tiba-tiba.
Sebelum sampai di lembah tersebut, seekor semut penjaga sudah melihat iring-iringan sulaiman dan bala tentaranya yang akan lewat. Ia langsung melapor pada pimpinannya bahwa sulaiman dan bala tentaranya akan melewati lembah ini. Ia gambarkan juga kepada pimpinannya bagaimana besar iring-iringan yang akan segera tiba, juga kemungkinan kehancuran yang akan terjadi pada sekawanan semut ini. Mendapati laporan salah seekor prajuritnya, pimpinan semutpun langsung mengumumkan kepada para semut untuk segera menyingkir, menyelamatkan diri dari sulaiman dan bala tentaranya. Sebab jika tidak, para semut akan habis terinjak-injak oleh sulaiman dan bala tentaranya.
Salah satu kelebihan nabi sulaiman adalah mengerti bahasa binatang, maka ketika pemimpin semut tadi memerintahkan para semut untuk menyingkir, Sulaiman dan bala tentaranya yang pada saat itu sudah berada sangat dengan mereka langsung memberikan komando kepada pasukannya untuk berhenti. Sulaiman tersenyum seraya berkata : “Tuhanku tetapkanlah aku untuk selalu bersyukur atas nikmatmu dan selalu melakukan perbuatan yang engkau ridhoi”
Nabi Sulaiman bersyukur karena dianugrahi kemampuan mengerti bahasa binatang oleh Allah. Ia juga bersyukur karena dengan kemampuan itu ia tidak sampai menginjak-injak dan membinasakan sekawanan semut. Rasa syukurnya itu diwujudkan salah satunta dengan melakukan hal-hal baik yang diridhoi oleh Allah.
Inilah suatu kisah tentang Nabi Sulaiman dengan semut yang dapat kita ambil hikmahnya. Mohon maaf apabila sebagian kisah ini sudah sedikit penulis dramatisasi yang mungkin saja salah. Tapi bagaimanapun, inti kisah ini terdapat dalm quran surat an-Nahl. Tentu saja dimasukkannya kisah ini dalam quran memiliki arti penting bagi manusia untuk dipelajari hikmahnya.
 

12 Desember 2011

GURU HONOR VS GURU PNS


Guru sebagai ujung tombak dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dan tanggung jawab yang sangat berat. Salah satu perannya adalah menjadi salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam membentuk karakternya dalam kehidupan di masa depan. Peran ini pula yang juga memberikan tanggung jawab melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Namun, seiring dengan pentingnya peran dan beratnya tanggung jawab yang diembannya, tidak berbanding lurus atau berbanding terballik dengan apa yang diterimanya. Memang, tidak semua guru mendewa-dewakan imbalan dalam melaksanakan tugas. Sangat banyak guru yang rela mengajar dengan gaji atau upah ala kadarnya, mereka inilah para guru yang mengedepankan keikhlasan dalam mendidik para peserta didiknya meskipun tidak kalah banyak juga guru yang mengajar semata-mata karena materi.
Memang, di zaman sekarang, di saat semuanya harus dicapai dengan materi, rasanya sulit hidup bermodalkan keikhlasan. Semua harus dibeli dengan uang, tidak dengan keihlasan. Hal inilah yang sering menjadi dilema bagi para guru yang memiliki niat dan tekad untuk mengajar ihlas karena Allah. Mereka sering menemui kesulitan keuangan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup.
Pemerintah dalam hal ini kemdiknas dan kemenag yang menaungi lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, bukan tidak tanggap menyikapi keadaan ini. Pemerintah sudah cukup tanggap melalui pengangkatan guru menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS) dan dalam beberapa tahun terakhir pemberian sertifikat guru profesional  (Sertifikasi) kepada guru yang betul-betul dianggap kompeten di bidangnya bagi guru PNS maupun non-PNS.
Sejatinya Fasilitas ini menjadi semacam jaminan bagi kehidupan guru yang mendapatkannya dan bisa meningkatkan kinerjanya, sebab guru yang bersangkutan tidak lagi harus dipusingkan dengan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup sehingga bisa lebih fokus dalam melaksanakan perannya sebagai seorang guru dan melaksanaka tanggungjawabnya.
Tapi disisi lain, terlepas dari keterbatasan pemerintah dalam melaksanakan program ini, masih banyak guru yang belum tersentuh. Masih lebih banyak guru yang berstatus non-PNS dan belum bersertifikat. Mereka masih mengandalkan gaji dari yayasan yang secara nominal jauh lebih kecil dibandingkan guru PNS atau guru bersertifikat. Suatu jurang pemisah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

9 Desember 2011

makna segala puji bagi Allah


الحمد لله رب العالمين
Al-hamdu lillaahi rabbil ‘alamin
“Segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam”
Ayat ini tentu sangat tidak asing bagi umat islam, karena sangat sering diucapkan sehari-hari.
Terlepas dari nilai-nilai pengamalannya, ayat ini paling tidak dibaca sebanyak 17 kali dalam sehari semalam oleh muslim yang melaksanakan sholat. Ayat ini merupakan ayat pertama dari surat al-fatihah, surat yag menjadi penentu sah-tidaknya shalat seseorang. Selain itu, setiap selesai melakukan sesuatu atau merasa gembira karena mendapatkan sesuatu, ayat inipun biasa menjadi ucapan pertama dari lidah seseorang. Maka tidaklah salah kalau penulis menganggap ayat ini ayat yang sudah sangat akrab di lidah setiap muslim. Tidak hanya itu, non muslimpun banyak yang tidak sungkan mengucapkan ayat ini.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa semua pujian hanya miik Allah, dan kita tahu bahwa sesuatu yang dipuji adalah sesuatu yang baik dan orang yang memuji tentu setuju dengan kebaikan itu. Pujian-pujian yang menjadi milik Allah adalah sebagai berikut :
1.      حمد الخالق للخالق  (pujian Allah untuk Allah)
2.      حمد الخالق للمخلوق  (pujian Allah untuk Allah)
3.      حمد المخلوق للخالق  (pujian Allah untuk Allah)
4.      حمد اللمخلوق للمخلوق  (pujian Allah untuk Allah)